Nusantara Conference Medan, 17-19 April 2009 berlangsung dengan sukses. Mulai dari Leaders Meeting pada hari pertama hingga kebaktian terakhir di Minggu sore pukul 18.30 hingga selesai.
Sejumlah acara, kebaktian, dan kelas pelatihan diadakan di konferensi tersebut. Selain itu, jemaat Medan juga menyediakan wisata dengan transportasi tur keliling ke Tongging, air terjun Si Piso-Piso, dan Berastagi secara cuma-cuma. Dan menurut informasi dari panitia, dana tersebut diperoleh dari kerja keras sejumlah saudara-saudari dari ministry kampus Medan dengan cara menjual pakaian-pakaian bekas beberapa hari sebelum konferensi diadakan.
“Konferensi Medan merupakan salah satu konferensi yang paling ramah yang pernah saya hadiri”, demikian ungkap Pdt. Harliem Salim mengapresiasi jemaat Medan. Hal serupa disampaikan Pdt. Budi Hartono yang menyatakan bahwa konferensi pertama di Medan waktu itu adalah lebih dari sekadar acara karena di sana kasih dan keramahan jemaat Medan sangat dapat dirasakan para peserta konferensi berbagai daerah. “Konferensi Medan berhasil melampaui estimasi atau ekspektasi kami,” tambahnya.
Bagaimana tidak, Pembukaan Konferensi di Yang Lim Plaza pada tanggal 18 April 2009 dihadiri lebih dari 2000 orang. Acara-nya pun meriah dengan tari-tarian daerah, drama, paduan suara Consolasio yang pernah meraih juara pertama di kota Beijing dan penggondol tiga juara pertama di Australia. Plus sejumlah lagu yang dibawakan oleh artis ibukota Ria Warna di akhir atau penghujung acara tersebut.
Dan sebagai penutup acara, pimpinan GKDI Medan yaitu Sdr. Suwandi mendapat anugerah berupa posisi atau jabatan alkitabiah yaitu sebagai penginjil atau evangelist beserta isterinya, Sdri. Wernita sebagai woman ministry leader. Pada waktu yang sama Pdt. Harliem Salim menutup acara konferensi dengan mengumumkan serta meresmikan rencana pengiriman 5 (lima) misi pelayanan ke kota Pekan Baru, Bangka, Manokwari, Solo dan Ujung Pandang. Selain itu juga, ada terdapat 7 (tujuh) orang yang dibaptis setelah mengambil keputusan untuk bertobat dan menjadi murid Kristus.
Sejumlah acara, kebaktian, dan kelas pelatihan diadakan di konferensi tersebut. Selain itu, jemaat Medan juga menyediakan wisata dengan transportasi tur keliling ke Tongging, air terjun Si Piso-Piso, dan Berastagi secara cuma-cuma. Dan menurut informasi dari panitia, dana tersebut diperoleh dari kerja keras sejumlah saudara-saudari dari ministry kampus Medan dengan cara menjual pakaian-pakaian bekas beberapa hari sebelum konferensi diadakan.
“Konferensi Medan merupakan salah satu konferensi yang paling ramah yang pernah saya hadiri”, demikian ungkap Pdt. Harliem Salim mengapresiasi jemaat Medan. Hal serupa disampaikan Pdt. Budi Hartono yang menyatakan bahwa konferensi pertama di Medan waktu itu adalah lebih dari sekadar acara karena di sana kasih dan keramahan jemaat Medan sangat dapat dirasakan para peserta konferensi berbagai daerah. “Konferensi Medan berhasil melampaui estimasi atau ekspektasi kami,” tambahnya.
Bagaimana tidak, Pembukaan Konferensi di Yang Lim Plaza pada tanggal 18 April 2009 dihadiri lebih dari 2000 orang. Acara-nya pun meriah dengan tari-tarian daerah, drama, paduan suara Consolasio yang pernah meraih juara pertama di kota Beijing dan penggondol tiga juara pertama di Australia. Plus sejumlah lagu yang dibawakan oleh artis ibukota Ria Warna di akhir atau penghujung acara tersebut.
Dan sebagai penutup acara, pimpinan GKDI Medan yaitu Sdr. Suwandi mendapat anugerah berupa posisi atau jabatan alkitabiah yaitu sebagai penginjil atau evangelist beserta isterinya, Sdri. Wernita sebagai woman ministry leader. Pada waktu yang sama Pdt. Harliem Salim menutup acara konferensi dengan mengumumkan serta meresmikan rencana pengiriman 5 (lima) misi pelayanan ke kota Pekan Baru, Bangka, Manokwari, Solo dan Ujung Pandang. Selain itu juga, ada terdapat 7 (tujuh) orang yang dibaptis setelah mengambil keputusan untuk bertobat dan menjadi murid Kristus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar