Sabtu, 06 Desember 2008

REKINDLE YOUR LOVE


Saudara-saudari yang terkasih, tanpa terasa kita telah melangkah masuk ke bulan di ujung tahun Desember 2008.

Banyak hal yang tentunya telah kita alami. Suka atau pun duka. Banyak kejadian atau peristiwa yang mungkin telah kita ambil hikmahnya sehingga menjadi pelajaran yang sangat berharga yang semakin mendewasakan kita. Banyak aktifitas dan upaya peningkatan yang juga telah kita lakukan baik secara pribadi, keluarga, group, ministry atau pun jemaat.

Apalagi di bulan Desember 2008 ini aktifitas Anda mungkin tidak kalah banyaknya dibanding bulan-bulan yang lain. Anda mungkin sedang mempersiapkan Natal keluarga, Natal di lingkungan tempat tinggal Anda, Natal di tempat kerja, di group, ministry atau juga di gereja.

Demikian pula halnya dengan GKDI, CBN dan BEREAN yang belum lama ini telah menyelenggarakan Seminar Pernikahan REKINDLE YOUR LOVE. Menyusul lagi Leaders Retreat yang akan diadakan tanggal 13 Desember 2008 di Villa Matahari, perayaan Natal Jemaat, dan masih banyak lagi.

Well, apapun aktifitas atau kegiatan Anda di bulan ini, berapapun jadwal atau agenda atau perayaan Natal yang akan Anda rayakan atau selenggarakan, kiranya sangat berarti bagi Anda, keluarga, lingkungan, kelompok, ministry atau pelayanan Anda.

Seperti tema atau judul seminar pernikahan John & Karen Louis belum lama ini, redaksi BREAKTHROUGH NEWS ingin mengutipnya sebagai pesan bagi kita semua. REKINDLE YOUR LOVE!

Nyalakanlah kembali api cinta Anda bagi Tuhan! Bulan Desember 2008 tentunya adalah momen yang sangat tepat bagi kita untuk mempersiapkan hati dan pikiran kita sehingga kita terus akan bertumbuh dan berbuah bagi kemuliaan nama-Nya di tahun-tahun yang akan datang. Merry Christmas!





BE VULNERABLE!


Be vulnerable! Demikian pesan John & Karen Louis dalam seminar pernikahan Rekindle Your Love pada hari Sabtu dan Minggu, 29 s/d 30 November 2008 di Menara Kuningan unit F3 beberapa waktu lalu.

“Kasmaran itu paling lama bertahan sampai 3 tahun” tambah John Louis menjelaskan tentang fase “Love Invatuation” di awal pernikahan. Setelah itu pasangan suami isteri akan memasuki fase yang baru yang sangat menantang dan sangat menentukan kelangsungan pernikahan. Apakah pasangan suami isteri akan mempunyai hubungan yang lebih mesra atau akan menjadi seperti hubungan kakak ber-adik. Fase kedua itu disebut dengan “Love Connection” yaitu fase di mana suami atau isteri dapat menemukan kelebihan atau keunggulan pasangannya dari angle yang berbeda.

Seminar pernikahan Rekindle Your Love berlangsung sangat sukses. Terbukti dengan tawa, haru dan tangis para peserta yang dapat berkaca lewat film-film keluarga dan pernikahan yang dikutip secara selektif oleh John & Karen Louis atas izin resmi dari produser-produsernya. Di samping itu John & Karen Louis menekankan agar suami atau isteri tidak berputus asa tetapi tetap percaya dan tetap mempunyai pengharapan terhadap pasangannya.

Banyak peserta yang sangat antusias mendengar penjelasan penyandang 5 besar social entrepreneur Singapura tersebut. Karena materi-materi yang disampaikan sangat relevan dan mengena kepada persoalan-persoalan yang sedang dialami oleh pasangan pernikahan di masa kini. Penjelasannya pun sangat simple, jelas, efektif, dan sesekali diwarnai dengan canda dan tawa seputar kasus pernikahan. Tidak heran, para peserta yang berjumlah lebih kurang 2000 orang tersebut tetap merasakan antuasiasme yang tinggi sejak pukul 9 pagi sampai dengan pukul 6 sore.

Menurut Harliem Salim seminar pernikahan Rekindle Your Love sangat efektif membantu pernikahan sedemikian hingga dapat mengurangi sesi konseling yang biasanya di-ikuti pasangan suami isteri. Karena selain menambah wawasan tentang pribadi dan pernikahan, pasangan suami isteri dapat dilengkapi dengan sikap yang tepat dan efektif dalam berkomunikasi dan dalam menyelesaikan konflik-konflik pernikahan.

Antuasiasme peserta seminar mungkin dapat dijadikan acuan tentang keadaan pernikahan di masa kini. Selain dihadiri ribuan peserta dari Jakarta, Rekindle Your Love juga dihadiri oleh peserta dari Surabaya, Bandung, Tangerang, Bogor dan Bekasi. Itu pula yang mendorong John & Karen Louis bersedia mempublikasikannya melalui stasiun televisi JAK-TV pada hari Minggu, 30 November pagi.


Happy Birthday Brothers & Sisters in Christ! (Period December 2008)

Donny Rizky Maulana 01;Geraldine Sutjiadi 01;Nelly Yudith Lengkong 01;Katerina Sinaga 01;Grace Dian 02;Hendrik Santoso 02;Atik Acien 02;Rosalyn Norcio Pomida Jacobs 02;Michael Nakayama Rompis 03;Hotma Herbert Situmorang 03;Fince Herocina 03;Anton Silalahi 04;Sylvie Suherlan 04;Maryono 04;Samuel Arga Simorangkir 04;Daniel L Tobing 05;Donald Niko 05;Budy Soekardi 05;Rico Holmes Simbolon 05;Erdelita M Silalahi 05;Li Phin 05;Jenny Riantiani Tinambunan 05;Sahat Hutagalung 06;Freddy Pakpahan 07;Lisa Warouw 07;Muksin 08;Anita Dharma Idola Sianipar 08;Kasiani Mendrofa 08;Herlynda 08;Fanni Wati 08;Nelly Nopida Elisa Pardede 08;Hidayu K Tampubolon 08;Gustina Sibarani 08;Mery Rosdyana 08;Efendi Gultom 09;Pariyah 09;Mardalena 10;Anis Thrsea 10;Robin Marbun 10;Meri Simanjuntak 10;Mardalena 10;Setyo Rirantoro 12;Tumpak Parsaoran S 12;Tuana Gultom Diana 12;Lucia Kristina Panjaitan 12;Sophia Soeseno 12;Himawan Sujanto 13;Fadjari Jiusong 13;In In 13;Yonabri P Sihotang 15;Rudyanto Rumapea 15;Jimmy Limbong 15;Diana Felicia 15;Viin Anggraini 16;Dr. Bonar L Tobing 16;Fandel Molo 16;Viin Anggraini 16;Rina (Jambi) 16;Marlina Marlina 17;Entin Gultom 17;Susanto Santo 17;Lampiner Silaban 17;Eny Tee 17;Martha Ayu Mayaratih 18;Suminar 18;Robert Wijaya 18;Indahwati 19;Sukimin 19;Indirawati 20;Merry Ernawaty 21;Kuntari 21;Rito Dermawati Munthe 21;Carol Vinolanda 21;Hendra Gunawan 22;Moylang Sipau 22;Linda Lesmana 22;Betty Wijaya 22;Jonidi 24;Natalia Sibarani 24;Sui Sean 24;Ling Ling 24;Christianto Wijaya 25;Natal Susanto Sinaga 25;Christian 25;Marselius Tjondro 26;Denny Saputra 26;Suhendra 26;Lena 26;Lina (Pontianak) 26;Dame Merry Natalina Sidabutar 26;Christina R Sarondang 26;Daniel Baktiar 27;Otting Firdaus 27;Dewi Marlina Wati Lengaol 27;Demi Marlinawati Marbun 27;Fine Lida Malau 27;Petrus Tima 28;Rudy Wang 28;Yanti Wijaya 28;Chinta Dwi Maria 28;Desy Arisandhy 28;Lia Natalia 28;Desiree Hellene Hendratno 28;Desiana 29;Herti 29;Lyly Shandyra 29;Sari Narulita 29;Lily Melany Levini 29;Sari Narulita 29;Lina Bong 30;Robert Purwasendika 30;Hestianna Monita Sihombing 30;Tenti Limbong 30;Elly Waluyo 31;Muslina Ginting Lina 31;Desima Pakpahan 31;Yohana Asriana 31;Dinar Annie Sihombing 31

THE TRUTH ABOUT CHRISTMAS

Bacaan: Fil 2:6-11

Pada umumnya, perayaan Natal tidak berbeda dari tahun ke tahun. Pohon Natal dengan lampu-lampu kerlap-kerlip ditambah aksesoris berwarna-warni menghiasi ruang dan jalan. Kado-kado hadiah Natal, boneka, kaos kaki, Santa Claus, makanan-minuman yang lebih mewah dari biasanya, pakaian yang baru, orang-orang yang asyik ngobrol sampai larut malam, makan, minum, tertawa, mabuk, berpesta, menikmati berbagai acara, hiburan, jalan-jalan, dan lain sebagainya. Hampir semua tempat, baik di desa, di kota, maupun di tiap-tiap negara di dunia diwarnai gemerlap Natal yang sama. Hampir tak ada bedanya. Musik dan lagu-lagu yang sama. Warna hijau, merah dan putih yang dominan. Drama tentang bayi Yesus yang lahir di palungan. Khotbah-khotbah tentang kelahiran Yesus. Sekali lagi sama. Tidak berbeda.

Banyak hal positif dari cara orang merayakan Natal. Orang-orang bergembira, bersuka ria, berkumpul dengan keluarga, teman atau rekan sekerja, berbagi hadiah dan lain sebagainya. Tetapi juga tidak sedikit yang dangkal pengertiannya, yang duniawi, yang malah berbuat dosa di hari yang dianggap sebagai hari kesenangan tersebut. Pesta pora, mabuk-mabukan, materialisme, konsumerisme, dan egoisme sering kali mewarnai perayaan ini. Di sisi lain, ada pula yang menentang keras perayaan Natal dengan mempersoalkan Santa Claus, tanggal perayaan, asal usul perayaan Natal, latar belakangnya, dan lain-lain.

Itulah realitas perayaan Natal di dunia sekarang ini. Pertanyaannya, bagaimanakah seorang Kristen semestinya menyikapi hal ini? Cobalah memulainya dengan membaca Fil 2:6-11, pelajari dan renungkanlah. Ayat 6-7 memberitahukan kita tentang inkarnasi Allah. Ia datang ke dunia mengambil rupa seorang hamba dan menjadi manusia. Kata “rupa” di dalam bahasa Inggris disebut dengan “form” yang artinya bentuk. Tetapi di dalam bahasa Yunani terdapat dua kata yang berbeda yang mengartikan “bentuk”. Yang pertama, mengartikan bentuk yang tidak dapat diubah, yang esensial, unchanging character, internal. Yang kedua mengartikan bentuk yang dapat diubah, yang eksternal, atau yang biasa disebut dengan “fashion”. Singkatnya, meskipun Allah mengambil rupa seorang hamba dan menjadi manusia, Ia tetap adalah Allah. Dengan kata yang lain, Yesus Kristus adalah fully man dan fully God.

Tidak heran ke-Allah-an-Nya sangat nyata dan jelas. Ia sangat berhikmat, sangat berkuasa, dan sempurna. Ia menyembuhkan berbagai penyakit, meredakan angin ribut, berjalan di atas air, membangkitkan orang mati, bahkan Ia sendiri bangkit dari mati. Dan Yesus sendiri mengatakannya bahwa Ia telah ada sebelum Abraham. Ia telah memiliki kemuliaan sebelum dunia ada dan Ia lebih berhikmat dari Salomo (band. Yohanes 8:58; 17:5; Matius 12:42).

Jika banyak manusia mungkin menyalahgunakan privilege di dalam hidupnya sehingga menjadi egois, materialis, konsumeris atau narsis, tetapi Yesus tidak. Ia tidak menggunakan privilege-Nya untuk menjadi seperti itu. Melainkan Ia merendahkan diri-Nya, menjadi seorang hamba, bukan ber-pura-pura atau berlagak seperti hamba, tetapi benar-benar menjadi seorang hamba, melayani, membasuh kaki murid-murid-Nya, ditolak, direndahkan, dihina, diejek, dicaci-maki, dipukul, dicambuk, dimahkotai duri, dan disalibkan.

Ayat 9-11 dari Filipi pasal 2 memberitahukan bahwa Yesus ditinggikan dan dimuliakan pada akhirnya. Suatu pelajaran, suatu teladan dan suatu kebenaran dari Yesus bahwa jika seseorang merendahkan dirinya dihadapan Tuhan maka Ia akan meninggikan orang itu (band. Yak 4:10).

Kesimpulannya, jadilah rendah hati. Rendahkanlah diri Anda. Sadarlah siapa Anda dihadapan-Nya. Orang yang hina dan berdosa dan bertobatlah, maka Ia akan meninggikan Anda. Bukan dengan cara Anda tetapi dengan cara Dia.

Rayakanlah Natal sebagai momen untuk mengasihi orang lain dengan kasih Tuhan. Dan beritakanlah bahwa Allah telah mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib, dan kemudian bangkit pada hari yang ketiga, supaya orang-orang yang percaya dan bertobat dari dosa-dosanya akan diselamatkan. It is The Truth About Christmas.

( Quoted from www.nevermissingqt.blogspot.com © 2008 by N R Sijabat )