Selasa, 29 Juli 2008

TEKNOLOGI ATAU RELASI?


Saudara-saudari yang terkasih, tanpa terasa dalam hitungan lebih kurang 4 hari lagi, kita akan segera mengakhiri bulan Juli 2008. Rasanya waktu begitu cepat berlalu, secepat kemajuan teknologi dunia.

Di zaman serba maju seperti sekarang ini, banyak hal yang dapat kita lakukan atau peroleh dalam waktu yang sangat singkat. Anda mungkin pernah mendengar tentang makanan siap saji (fast food), express delivery, express mail, one stop shopping, high speed internet access, speedy, study online, eazy pay, dan istilah-istilah ‘cepat’ lainnya.

Apa yang dinilai cepat beberapa tahun lalu telah dinilai lambat saat ini. Surat Pos beralih ke facsimile, kemudian beralih ke e-mail, dan selanjutnya ke SMS atau MMS bahkan dengan one press button . Dari sesuatu yang cepat menjadi lebih cepat dan lebih cepat lagi, bukan?

Redaksi Breakthrough News percaya dan berpendapat bahwa kecepatan bukanlah satu-satunya cara atau tanda keunggulan dalam kehidupan. Karena kecepatan yang tinggi dapat beresiko besar terhadap relasi atau hubungan antar manusia. Aktifitas yang cepat, atau kesibukan yang tinggi dapat mengakibatkan hubungan yang minim bahkan impersonal sifatnya.

Kecepatan pun dapat berakibat buruk bagi perkembangan otot mental seseorang. Orang di zaman sekarang tentu saja jauh lebih kurang sabar dibanding orang pada zaman dahulu. Perhatikan saja orang-orang yang mengeluh di dalam lift, mengeluhkan fasilitas broadband, atau meminta denda kepada kasir restoran fast food atas pelayanan yang diberikan tidak lebih cepat dari 60 detik.

Jika demikian bagaimanakah kita dapat menyiasati laju kecepatan hidup dan krisis relasi? Breakthrough News tidak antipati terhadap keduanya, baik Teknologi maupun Relasi. Justru memanfaatkan kekuatan teknologi demi meningkatkan relasi antar disciples dan relasi terhadap Allah.

Dapatkan Breakthrough News secara online melalui internet dengan cara meng-click www.bereanpublicationhouse.blogspot.com

Dan juga kini, Anda pun dapat memperoleh bacaan atau referensi Saat Teduh Harian dengan cara meng-click www.nevermissingqt.blogspot.com

Akhir kata kami sampaikan, selamat menikmati fellowship dengan murid Kristus dan deep relationship dengan Dia, di zaman serba hi-tech ini.

Keep Growing - Wanita Allah


Wanita Allah (WA) telah melengkapi para wanita di dalam Jemaat dengan berbagai kualitas, nilai-nilai, pengajaran dan fellowship yang sangat akrab antara satu terhadap yang lain.

Ministry wanita ini melayani dalam usia dewasa dengan penuh sukacita, keakraban, dan saling membangun satu sama lain. Mereka bertumbuh bersama, berbagi, dan mengelola talenta dan karunia masing –masing bagi kemuliaan Allah.

Dalam beberapa bulan terakhir saja, WA telah melakukan berbagai pelayanan dan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Mulai dari doa bersama, kunjungan ke panti jompo dan panti asuhan, belajar membatik, dance, diskusi atau studi Alkitab. Tidak heran Allah menambahkan jumlah mereka dari waktu ke waktu.

Kini jumlah anggota WA telah mencapai sekitar 60 orang.
Breakthrough News mengucapkan selamat datang di GKDI—Wanita Allah kepada: Ibu Yuanita Chandra (Orang tua dari Sdri. Telika di San Diego); Ibu Chelly; Ibu Sri Ratnawati (Orangtua dari Sdri. Listiani Hartono); Ibu Anita (Orangtua dari Sdri. Leoni-Jakarta Barat).

Bagi para Ibu, wanita dewasa, ayo, doakan dan hadiri pertemuan WA setiap Rabu pukul 10.00 WIB (setiap 2 minggu sekali) di Menara Kuningan Unit F2.

Mari bertumbuh bersama Wanita Allah!

NEVER MISSING QUIET TIME


BEREAN PUBLICATION HOUSE belum lama ini telah meluncurkan saat teduh online yang diberi nama NEVER MISSING QUIET TIME (NMQT).

Adapun tujuan NMQT adalah untuk menyemangati saudara-saudari dalam bersaat teduh sekaligus menjadi bahan referensi dan inspirasi bacaan rohani.

Bagi Anda yang tertarik membaca NMQT, Anda dapat mengunjungi www.nevermissingqt.blogspot.com sewaktu-waktu.

Berikut di bawah ini adalah salah satu contoh saat teduh online dari NMQT:

NUBUAT YESUS
Kamis, 17 Juli 2008

Bacaan: Markus 15:44-45

15:44 Pilatus heran waktu mendengar bahwa Yesus sudah mati. Maka ia memanggil kepala pasukan dan bertanya kepadanya apakah Yesus sudah mati.
15:45 Sesudah didengarnya keterangan kepala pasukan, ia berkenan memberikan mayat itu kepada Yusuf

Fakta:

1. Pilatus heran waktu mendengar bahwa Yesus sudah mati.
2. Pilatus memanggil kepala pasukan dan bertanya kepadanya apakah Yesus sudah mati.
3. Pilatus berkenan memberikan mayat itu kepada Yusuf sesudah didengarnya keterangan kepala pasukan

Pertanyaan:
Mengapa Pilatus heran waktu mendengar bahwa Yesus sudah mati? Apakah ia pernah berpikir bahwa Yesus akan turun dari salib, melepaskan diri atau dilepaskan orang lain?

Jawaban:

Ketika Yesus disalibkan, kegelapan meliputi seluruh daerah Golgota dan sekitarnya dari jam dua belas sampai jam tiga. Hal itu tidak terjadi ketika orang-orang lain disalibkan di sana selama masa itu.
Kejadian atau peristiwa itu mungkin saja menimbulkan suatu pemikiran dalam benak Pilatus bahwa Yesus dapat bertahan hidup, dan melepaskan diri atau dilepaskan oleh suatu kekuatan atau kuasa magis.
Tidak seorang pun tahu dan percaya pada waktu itu bahwa Yesus akan mati dan bangkit pada hari yang ketiga. Mereka hanya menduga-duga seperti Pilatus, dan pada akhirnya menemukan bahwa dugaan mereka ternyata salah. Janji atau nubuat Allah pasti digenapi, dan kita tidak patut menduga atau mengira hasil lain yang berbeda dari apa yang dijanjikan oleh-Nya.

Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba untuk senantiasa percaya kepada janji dan nubuat Engkau. Dalam nama Yesus Kristus. Amin.

Keep Improving - GKDI Surabaya


Sabtu, 19 Juli 2008, redaksi Breakthrough News (BN) bersama Pierre Jacobs (PJ) disambut Pdt. Jonson Sibuea saat tiba di stasiun KA Pasar Turi Surabaya sekitar pukul 6 pagi.

“Sekarang, kota Surabaya lebih hijau dan tertib.”, kata Pdt. Jonson sambil mengemudikan mobil Xenia berwarna coklat muda mengantarkan redaksi BN dan PJ ke tempat kediamannya.

“Saya belum pernah loh ke Surabaya, tapi ke Sidoarjo sudah.”, kata Pierre Jacob sambil memperhatikan gedung dan jalanan melalui kaca jendela mobil. Pembicaraan berlangsung hangat dan ceria dan sesekali diiringi tawa dan canda segar, se-segar pagi hari itu. Setelah berisitirahat sejenak, aktifitas pun dimulai. Dari melihat aktifitas anggota jemaat, rehearsal music, dan studio recording, sampai mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Surabaya seperti monkasel (Monumen Kapal Selam) dan Balai Pemuda.

“Kami akan segera memulai band kami dalam waktu dekat”, kata Pdt. Jonson sambil menunjukkan equipment sound system mereka yang baru. Pembicaraan berlanjut sampai mengunjungi tempat latihan band yang akan tampil perdana di acara kebaktian tengah minggu, Rabu, 23 Juli 2008. Kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke studio rekaman GKDI Surabaya yakni di tempat kediaman Wilmar Love, pelatih song ministry.

Pembicaraan terus berlanjut hingga persiapan road show Pierre Jacobs, Minggu, 20 Juli 2008, dan rencana kerjasama dengan Berean Recording dalam waktu dekat.

Kebaktian Minggu, 20 Juli 2008 di GKDI Surabaya tampak sangat special dengan performance lagu ciptaan Song Ministry, presentasi kegiatan HOPE Surabaya oleh Sdr. Joni Silitonga, ditambah lagi dua lagu Pierre Jacobs yang dihiasi video clip di atas panggung ruang kebaktian baru GKDI Surabaya di gedung BG Junction itu.

Selasa, 15 Juli 2008

HOW DO THEY FEEL ABOUT JAKARTA CHURCH & ASIAN LEADERSHIP CONFERENCE?


Koko Enrile (Philphine): Thank you for hosting us again. I am so grateful for your dedication to serve the disciples through the bookstore. Stay strong and faithful always; Cesar Mohresa (Manila): Thank you so much for the great hospitality. I appreciate my stay in Jakarta and my experience in the conference. You are very, very accommodating and helping me out in everything. I hope to able to return in some other time as God allow. I thank God for you and the church.; Danny (Cebu): It’s such an awesome opportunity to be here and be inspired. I’m impacted, amazed by your faith. My dream is to be like your church. Thank you from the bottom of my heart. Thanks for the You C 1000 drinks….and the GKDI mugs. He...he...he….; Gordon: Learning the Bible is a lifetime project. Never be satisfied with what you now know. Keep Learning!; Mike and Meredith: Thank you Jakarta!! This has been an amazing journey and a blessing to be here. We hope to be back and hopefully see you in Denver!; Srei Oun & Rasmey (Cambodia): We are feeling really happy to visit Jakarta Church in the first time. It’s a beautiful city. We really love and enjoy our stay here. Great, you have a good bookstore and many good source to find in your language. I pick up a few things from your store too. And we need something more in English and would like to have some card or pictures of Bro/ Sis from Jakarta too.; Bayantur (Mongolia): We are very encouraged by your church, and conference here. Thanks a lot to brothers who take care us here and served. In this conference we learn a lot, also we build some new relations here, also to love our God more deep. ...You all did great job here!. We love you from our heart!; Cesar Lopez (Cambodia): The Best in Asia. Keep spreading the incredible news.; LORIOT (Kinibalu): It’s been great to be part of the great Jakarta Church. I was one of the mission team member sent to start Jakarta Church. But we never ever dream that the church would be this awesome! This conference June 2008 held at Kuningan really open my eyes even wider of what Lord can do to every disciples that truly put their trust in Him. Let’s continue to praise him, the Lord Almighty!; Sophon (Thailand): I’m so impressed by the church building here. I’m trained as an architect. I can see the lots of efforts and talents that’s behind this building. You guys inspired us. A place where we can meet the needs of disciples. I love this place very much.; Him, Hung (Vietnam): Thank you so much for everything you and the Indonesian Church have done for us. Lets pray for Vietnam as we pray for you.

Senin, 14 Juli 2008

BBU goes to ASIA?


Sejak diluncurkan tanggal 24 April 2008 lalu, BBU secara bertahap dan kontinu didendangkan lewat gereja, persekutuan, store, dan radio lokal. Berbagai respon konstruktif terus ditampung di dalam bejana manajemen Berean Recording.

“BBU goes to Asia”, demikian sambut redaksi Breakthrough ketika menemui Pierre Jacob, penyanyi dan pencipta lagu BBU di Berean Corner beberapa waktu lalu. “Wow!” jawab Pierre spontan sambil tersenyum dan menggelengkan kepala tanda tak menyangka.

Bagaimana tidak, BBU memang dihadiahkan secara cuma-cuma kepada pemimpin atau pekerja full time gereja. Dan, pucuk dicinta ulam pun tiba, ketika Asian Leadership Conference digelar, para pemimpin gereja Asia tidak henti-hentinya membanjiri Berean Corner untuk membeli buku, mencari souvenir khas GKDI Jakarta untuk dibawa pulang ke negaranya atau menikmati organic coffee khas Berean Corner.

Para pelanggan mancanegara tersebut memang berhak memperoleh BBU sebagai pemimpin gereja dan sebagai pembeli Paket Hadiah (pembelian min. Rp. 200.000,-, gratis 1 (satu) BBU).

Aneka ekspresi riang gembira para pelanggan berbahasa Inggris tersebut pun mewarnai suasana Berean Corner saat itu. “Wow”; “Thank you so much”; “Awesome”; “You do such a great job”; “You are all talented people”. Dan tampaknya tidak ada hal yang lebih special bagi mereka dari kecintaan terhadap jemaat dan persaudaraan di dalam Kristus. Perhatikan saja pertanyaan pertama yang mereka lontarkan: “Is this (Pierre Jacob) our brother?”. “Yes, your brother sings on CD”, jawab petugas Berean Corner.

Rabu, 09 Juli 2008

Extreme Make Over


12 orang dibaptis pada kebaktian Minggu, 15 Juni 2008 sekaligus menutup Asian Leadership Conference yang diadakan di Menara Kuningan, GKDI Jakarta. Suatu gol kemenangan yang besar bagi Kristus.Karena tidak ada hal yang lebih membahagiakan Bapa selain melihat anak-anak Nya kembali kedalam pelukanNya (Kis 26:20; Luk 15). Baru saja mereka berniat kembali dan melangkahkan kaki menuju rumah-Nya, Ia segera bergegas lari menjemput mereka. Ya, menjemput mereka dan mengadakan pesta. Pesta kecil-kecilan? Atau syukuran ala kadarnya? Bukan. Besar-besaran. Undangan dibagikan dan hidangan pun disiapkan. Para malaikat bersorak, riang gembira, berpesta bersama dengan Dia.

Asian Leadership Conference bukan saja semarak dengan khotbah-khotbah menggugah dari para penginjil, guru dan pemimpin jemaat dari mancanergara, tetapi juga sharing yang menginspirasi, dan membuka wawasan iman murid-murid Kristus khususnya para pemimpin jemaat Kristus di negara-negara Asia. Dimulai dengan khotbah pertama oleh Frank Kim (Denver), dilanjutkan oleh Harliem Salim (Indonesia), Gordon Ferguson (USA), John Louis (Singapura) pada hari ke-2, Takeshi (Japan), Karen Louis, Ericka Kim, dan ditambah lagi dengan sharing kabar-kabar baik dari para pemimpin regional jemaat dari masing-masing negara di Asia.

Minggu, 15 Juni 2008, Menara Kuningan dipadati jemaat dan pengunjung sejak pukul 08.30 pagi hingga kebaktian ke-2 pukul 10. 30. Meski hujan turun deras, lalu lintas macet, bahkan banjir sempat menggenang di beberapa wilayah Jakarta, tampaknya tidak menghalangi kebaktian Minggu pagi itu. Sangat tidak mudah melukiskan semarak kebaktian Asian Leadership Conference. Ada sharing dari pemimpin jemaat di Myanmar, dari Cebu, Philiphine. Berbagai special performances seperti: Koor GKDI Bandung, solo oleh Jimmy, Joy, Song Ministry, dan Teens atau Youth Ministry. Di tambah lagi sharing dan khotbah pemimpin 64 jemaat di India, Dinesh George, dan Koko Enrile pemimpin Jemaat di Philiphina sempat membuat jemaat terharu bahkan tidak kuasa menahan tangis.

Sukses Asian Leadership Conference bukan saja terdapat pada semarak acaranya tetapi juga fellowship yang hangat di antara jemaat-jemaat di Indonesia dan jemaat-jemaat di negara-negara Asia. Tak heran jika para pemimpin jemaat itu pulang dengan penuh semangat dan inspirasi seolah berkata Let’s do Extreme Make Over.

Love HIM Back


“Ayah tidak cukup tua untuk menjadi seorang penatua”, kata Frank Kim mengulang perkataan putrinya Mimi ketika memulai khotbah pada kebaktian Kamis, 12 Juni 2008. Ia berbagi ceritera tentang putrinya yang telah berumur 22 tahun, istrinya, Ericka, dan hubungan serta pengalamannya dengan mereka sebagai refleksi dari perspektif-nya tentang Allah dan firmanNya. Frank Kim memang tidak tampak semakin tua secara jasmani, tetapi saat diangkat menjadi penatua Denver, ia telah menjalani tahun ke 28 sebagai seorang murid Kristus.
Penatua Jemaat Denver ini mendasari khotbahnya dengan membacakan beberapa ayat dari kitab Ulangan. Ia berkata bahwa kitab tersebut mengekspresikan kasih Allah pada Perjanjian Lama. Seperti seorang bapa pada umumnya, Allah baik dan mengasihi anak-anak-Nya. Ia mengasihi kita bukan karena kita sempurna, tetapi karena ia telah memutuskan untuk mengasihi kita. KasihNya adalah dasar kita untuk mengasihiNya kembali. Kebanyakan orang berpikir bahwa mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, pikiran dan kekuatan adalah upaya sepihak dari pribadi manusia berdosa kepada Allahnya seperti halnya memenuhi kewajiban mereka terhadap Allah. Sebaliknya, kasih itu bukan dimulai dari kita yang berdosa dan tidak mempunyai cukup energi mengasihi Dia, tetapi merupakan respon akan kasih-Nya yang besar terhadap kita.
Point kedua khotbah Frank Kim menekankan betapa pentingnya seorang murid Kristus mengutamakan Allah dalam hidupnya setiap hari. Di atas tekanan, kesibukan atau apapun juga, seorang murid Kristus harus mempunyai waktu teduh bersama dengan Dia. “Jangan pernah mem-protect berkatNya begitu keras, menggenggam-Nya begitu kuat, sampai-sampai Anda lupa akan Dia yang memberkati Anda.”, katanya. “Hiduplah sebagai murid Kristus yang sejati, yang sungguh-sungguh bukan untuk 1 atau 2 tahun tetapi sepanjang umur hidup Anda”, lanjutnya. Khotbah Frank Kim malam itu memang terkesan ceria, mendalam, antusias, penuh semangat, dan sangat mudah dimengerti, apalagi bagi kaum ayah seusianya.
Thank you so much Frank!

BBU on TV?


BEREAN RECORDING tak henti-hentinya mengucap syukur atas kemurahan Tuhan. Bagaimana tidak? Album perdana recording baru ini, dalam waktu dekat akan segera ditayangkan lewat salah satu stasiun televisi bergengsi di ibukota. He Humbled Me, demikian lagu yang dikemas dalam video clip yang dibidani Sdr. Franky Pusung, cameraman BBU.
Sejak di-launching tanggal 24 April 2008, BEREAN RECORDING banyak menerima respon positif dari para penggemar album BBU yang turut dinyanyikan penyanyi cilik beraksen American, Michael Widjaja.
Orang tua dari salah seorang anak, penggemar BBU, pada suatu kesempatan mengatakan, bahwa anaknya begitu menyukai lagu yang dinyanyikan putra Johan dan Jane Widjaja tersebut, hingga mengulanginya berkali-kali terus menerus.
Hal ini pula yang menginspirasi Sahat Hutagalung, selaku Executive Producer album ini menggelar Lomba Menyanyi bagi Anak-Anak se-GKDI Jabodetabek dalam waktu dekat.
Adapun tujuan diadakannya Lomba Menyanyi ini adalah untuk menggali dan menemukan bakat dan minat putra-putri Jemaat di GKDI Jabodetabek. Kemudian memberikan apresiasi berupa pemberian hadiah kepada para pemenang dan menjadwalkan mereka ke dalam rekaman album BEREAN RECORDING berikutnya.
Are you ready, kids? Be prepared for a challenging and fun experiences.

Dari staf GKDI:


Jersan & Wuri: Kelly punya hati yang mau belajar. Pertumbuhan rohaninya hebat. Keinginan belajar sangat tinggi dan ia mendukung Donald sebagai kepala staf administrasi, sehingga menjadi staf terbaik GKDI Jakarta. Saya dan keluarga merasa kehilangan mereka berdua.

Budi K & Lipin: Kelly melakukan pengorbanan dengan tinggal di Indonesia. Belajar bahasa, makan makanan yang asing baginya, pernah sakit tipus, usus buntu, kena banjir, dan lain-lain. Dia wanita Amerika yang hebat. Dalam waktu 3 bulan saja, ia sudah bisa berbahasa Indonesia. Dan ia pun melahirkan ke dua anaknya di Indonesia.

Budi & Listiana Hartono: Tidak mudah bagi Donald dan Kelly untuk tinggal di Indonesia. Selama 8 (delapan) tahun mereka meninggalkan kenyamanan negeri terhebat di dunia, Amerika Serikat, dan membantu kami, pelayan Jemaat di bidang administrasi, sehingga kami dapat melayani firman dengan konsentrasi penuh. Thank you so much Donald & Kelly! GBU!

Dari Staf Administrasi GKDI


Ernita: Donald dan Kelly sangat melayani, mau ngerjain apa aja. Mulai dari perbaikin mic, terjemahin khotbah ke bahasa Inggris. Donald sangat bijaksana mengelola keuangan, budget tertutupi, dan bisa mengantisipasi persoalan dengan upaya sana sini.

Esther: Donald sabar dalam menangani masalah, nggak stress, tenang. Kelly pernah bilang kalau Donald pernah merasa gelisah dan susah tidur memikirkan tanggung jawab pekerjaannya. Esther kagum dan salut deh sama dia. Donald banyak membawa kemajuan gereja, dan memenuhi kebutuhan gereja. Saat Nusantara butuh dana, Donald berpikir apa lagi yang harus dilakukan. Ia mengambil peran dalam pengumpulan dana gereja. Orangnya smart deh pokoknya.

Yudi: Donald punya hati yang melayani, pandai mengatur keuangan, bijaksana dan penuh integritas.

Komuni Minggu, 22 Juni 2008


“Saat seperti ini saya semakin merasakan betapa pentingnya jemaat dan small group dalam hidup saya.”, kata Donald sambil sesekali mengusap air mata yang mengenai lensa kaca matanya. Minggu 26 Juni 2008 merupakan kebaktian yang mengharukan bagi Jemaat, karena tidak lama lagi beliau dan istri tercinta (Kelly) bersama kedua buah hati mereka (Madison dan Andrew) akan segera pindah ke negeri Paman Sam. Tentu saja kepindahan tersebut berarti juga meninggalkan saudara-saudari dengan sejuta kenangan suka dan dukanya. Saat memimpin acara komuni bersama Donald, Kelly, dengan aksen Amerika yang tersisa, mengaku bahwa ia mengalami berbagai tantangan besar selama tinggal di di Jakarta. Mulai dari makanan yang asing, budaya yang berbeda, sakit-penyakit, banjir dan lain-lain. Bukan saja tinggal di wilayah rawan banjir dan wabah penyakit, Kelly pun ternyata pernah terkena sakit tipus, usus buntu, demam berdarah, dan lain-lain. 8 (delapan) tahun sudah Sdr. Donald melayani di GKDI sebagai kepala staf administrasi ..sambung ke hal 2 dan keuangan. Ia dan istrinya, Kelly juga memimpin small group di Kelapa Gading. Kontribusi beliau sangat besar dirasakan Jemaat. TerLebih lagi pada pra-pasca pembangunan gedung gereja di Menara Kuningan tahun 2006 hingga saat ini. Beliau terus melakukan berbagai upaya penekanan expenses dan peningkatan income melalui event-event fund raising, dan lain –lain. Donald dan Kelly memang telah hijrah ke Amerika dan berkumpul bersama keluarga dan sanak family mereka di sana, tetapi, inspirasi, teladan dan hubungan akrab mereka rasanya akan tetap ada di dalam hati kita.

Donald & Kelly


Saudara-saudari yang terkasih, selamat melangkah di bulan July 08. Bulan baru yang mungkin membawa perubahan dalam hidup Anda. Seperti halnya Jemaat Jakarta belum lama ini pun mengalami perubahan berupa pergantian personil di bidang administrasi dan keuangan, Sdr. Donald dan keluarga telah hijrah ke Amerika Serikat untuk berkumpul bersama sanak family mereka yang tinggal di sana. Sedangkan di Jakarta, Sdri. Indah lah yang akan mengganti mengisi kekosongan posisi beliau. Bukan hanya itu, tugas dan posisi yang dijabat Sdri. Indah selama lebih kurang 15 (lima belas) tahun pun akan di-isi oleh Sdri. Esther. Bagaimana dengan posisi Sdri. Esther sendiri? Pergantian yang tidak mudah, bukan? Baik Sdri. Indah maupun Sdri. Esther sementara ini bahu membahu, bekerjasama menyelesaikan pekerjaan mereka sambil menantikan personil baru yang akan menggantikan posisi kosong yang ada. Bagi Anda yang berminat dan mempunyai pengalaman di bidang administrasi dan keuangan tentu saja dapat mengajukan permohonan kerja untuk mengisi kekosongan posisi tersebut.
Pada kesempatan ini, redaksi Breakthrough News mengajak saudara-saudari sekalian untuk turut mendukung mereka dalam doa, supaya mereka diberi kesehatan, kekuatan, hikmat dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan mereka.
Selamat kepada Sdri. Indah dan Sdri. Esther atas posisi dan tanggung jawab yang baru. Selamat pula kepada saudara-saudari yang berulang tahun di bulan July 2008. Kiranya Tuhan memberkati Anda dan memapukan Anda mencapai wish di dalam Dia. God Bless!